Bojonegoro, 8 Februari 2025 – Di tengah derasnya arus transformasi digital yang mengubah tatanan pekerjaan secara radikal, Seminar AI Talk HIMSI UNUGIRI bertajuk “Upskilling AI for Human Resource Empowerment: Preparing Future Talent with AI” telah diselenggarakan dengan sukses di Auditorium Hasyim As’ary, Kampus Universitas NU Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara Himpunan Mahasiswa Prodi Sistem Informasi (HIMSI) Fakultas Sains dan Teknologi UNUGIRI dengan Pandu Digital Komdigi RI, serta didukung penuh oleh Bina Mulia dan PT. Paragon Technology.

Dalam sambutannya, Ketua HIMSI, M. Fahmi, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan semua pihak. “Tanpa kerjasama ini, seminar kami tidak akan berjalan dengan lancar. Ini adalah momentum penting untuk bersama-sama menyiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan digital,” ujarnya dengan tegas.

Ibu Nirma Ceisa Santi, M.Kom, Kaprodi Sistem Informasi, turut mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. “Terima kasih kepada Pandu Digital Kementerian Komdigi RI yang telah berkolaborasi dalam mensukseskan acara ini. Kami percaya bahwa melalui kegiatan seperti ini, kita dapat mulai menanamkan mindset digital dan membekali talenta muda untuk menghadapi era AI,” pungkasnya.

Tak ketinggalan, Bapak Bambang Tri Santoso, Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan Komdigi RI, menyampaikan pesan yang sangat relevan di zaman serba otomatis dan digital ini. “Era kecerdasan buatan berkembang begitu cepat. Kita harus menjadikan AI sebagai mitra strategis dalam setiap aspek pekerjaan, terutama dalam memberdayakan sumber daya manusia. Namun, jangan sampai kita terbuai oleh kecanggihan teknologi sehingga mengabaikan dampak negatifnya. Adaptasi dan kesiapan adalah kuncinya,” tegas beliau.

Acara seminar yang berlangsung lancar itu juga menyuguhkan insight mendalam tentang masa depan pekerjaan berdasarkan laporan Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum. Menurut laporan tersebut, dalam lima tahun mendatang, akan terjadi pertumbuhan netto sekitar 78 juta pekerjaan di seluruh dunia. Pekerjaan-pekerjaan baru seperti spesialis kecerdasan buatan (AI), insinyur otomasi, dan analis data akan semakin mendominasi pasar kerja global. Di balik statistik tersebut tersirat pesan penting: agar tetap relevan, setiap insan harus mengasah keterampilan digital dan soft skills seperti kreativitas, kepemimpinan, serta kemampuan beradaptasi.

Di tengah hiruk-pikuk transformasi digital, kebutuhan talenta digital menjadi sangat krusial. Di era di mana setiap detik dipenuhi oleh inovasi, perusahaan harus mampu memetakan dan mengembangkan talenta digital secara berkelanjutan. Tak heran, seminar AI Talk ini menekankan betapa pentingnya meng-upskill generasi muda agar siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh teknologi AI. “Kita tidak bisa hanya menunggu teknologi datang. Kita harus aktif mengasah kemampuan digital agar siap menyongsong dunia kerja yang penuh dengan inovasi dan disrupsi,” ujar salah satu narasumber dengan nada penuh semangat.

Lebih jauh lagi, para pembicara menyoroti bahwa bukan hanya soal menguasai teknologi, melainkan juga tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap inovasi digital. “Di balik kecanggihan AI, terdapat kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Ini adalah kunci untuk memberdayakan sumber daya manusia dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif serta produktif,” jelas Bambang Tri Santoso.

Kisah sukses seminar ini seakan menjadi cermin bagi kita semua, bahwa persiapan untuk masa depan harus dimulai dari sekarang. Di tengah tantangan global seperti pandemi, inflasi, dan transformasi digital yang tidak terelakkan, sudah saatnya kita menggugah mental digital yang kuat. Perusahaan dan institusi pendidikan harus merespons dengan meningkatkan program pelatihan, pengembangan skill, dan penanaman soft skills agar generasi muda tidak hanya siap menghadapi persaingan global, tetapi juga mampu menciptakan inovasi baru.

Sebagai catatan, Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum menyatakan bahwa transformasi digital bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Organisasi yang mampu beradaptasi dengan cepat dan mengembangkan talenta digital akan memimpin dalam era baru ini. Dengan demikian, kebutuhan akan talenta digital bukan hanya sekadar tren, tetapi fondasi penting untuk pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan perusahaan di masa depan.

Tak hanya itu, ratusan peserta dari UNUGIRI dan kampus-kampus lain yang turut hadir dalam acara ini juga mendapatkan bonus asesmen penilaian talenta berbasis AI dari akademibelajar.com, yaitu PETA DNA senilai Rp500.000 secara gratis. Inisiatif ini merupakan bukti nyata komitmen Akademi Belajar untuk membantu talenta digital mengetahui potensi diri mereka sejak dini dan memaksimalkannya melalui dukungan teknologi AI. Kak Shela, narasumber utama dalam acara tersebut, menyampaikan kebahagiaannya karena ratusan mahasiswa memperoleh data insight awal mengenai potensi mereka, serta panduan praktis untuk meningkatkan kemampuan yang sudah dimiliki demi mempersiapkan masa depan yang lebih gemilang.

Semoga kegiatan seminar AI Talk HIMSI UNUGIRI ini membawa dampak positif yang luas, tidak hanya bagi civitas akademika di UNUGIRI, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Mari kita songsong masa depan dengan semangat inovatif dan kesiapan menyambut tantangan global—karena masa depan pekerjaan ada di tangan kita, dan sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk era AI dan revolusi digital yang akan datang.